Sahabat..
tahukah kalian bahwa kelak di Surga ada seorang hamba yang di angkat
derajatnya oleh Allah, Lalu kemudian hamba tersebut terheran-heran
bertanya bagaimana dia bisa di angkat derajatnya? Padahal ia merasa
tidak melakukan suatu amalan perbuatan yang khusus. Maka diberitahukan
kepada hamba tersebut bahwa semasa meninggalnya, anaknya senantiasa
memohonkan istighfar/ampunan atas orangtuanya kepada Allah ‘azza
wajalla.
berikut kisah lengkapnya dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِى
الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : أَنَّى (لِي) هَذَا؟ فَيَقُالُ : بِاسْتِغْفَارِ
وَلَدِكَ
Dari Abu Hurairah, ia berkata : telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya ada seseorang(*)
yang diangkat (ditinggikan) derajadnya di jannah (surga)”. Lalu ia
bertanya (terheran-heran), “Bagaimana aku bisa mendapat ini (yakni
derajad yang tinggi di surga)?”. Dikatakan kepadanya, “(Ini) disebabkan
istighfar (permohonan ampun) dari anakmu (kepada Allah) untukmu”.
(*)Seseorang : maksudnya lafadz tersebut tidak
menunjukkan hanya satu orang saja. Akan tetapi setiap orang tua yang
di-istighfarkan oleh anaknya. Kalau dia termasuk ahli jannah maka
derajatnya di surga akan diangkat seperti hadits di atas, dan kalau dia
termasuk orang yang berdosa dan calon penghuni neraka maka dosa-dosanya
akan berkurang atau hapus kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki.
(Disarikan dari kitab Menanti Buah Hati Dan Hadiah Untuk Yang Dinanti, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat)
MasyaAllah, demikianlah keberkahan dan keutamaan jika kita memiliki seorang anak yang sholeh.
Lalu pertanyaanya, BAGAIMANA AGAR ANAK-ANAK KITA MAU MENDOAKAN/MEMOHONKAN AMPUN BAGI KITA PARA ORANG TUA ??
JAWABANYA adalah, didiklah semenjak dini kepada anak-anak kita dengan
pendidikan yang Islami, mengajarkan kebaikan dan membiasakannya dengan
perbuatan-perbuatan kebaikan. Contohkanlah yang baik kepada anak-anak
sehingga tidak sekedar pelajaran lisan akan tetapi melalui praktik
pendidikan dengan melakukan bersama-sama secara langsung. Semisal kita
memerintahkan anak-anak untuk sholat tepat waktu dan berjama’ah di
masjid (bagi laki-laki), maka hendaknya bagi Ayahnya juga mencontohkan,
demikian juga pada mengajarkan puasa, membaca dan menghafal Al-Qur’an,
menghafal dan mempraktikkan doa-doa yang diajarkan nabi serta contoh
pendidikan islami yang lainnya.
Semoga Allah menjadikan dan menganugerahkan kepada kita anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Semoga Allah menjadikan dan menganugerahkan kepada kita anak-anak yang sholeh dan sholehah.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Rabbanaa Hablanaa min Azwaajinaa Wadzurriyaatinaa Qurrota A’yunin Waaj’alnaa Lilmuttaqiina Imaaman
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri dan
keturunan yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami Imam bagi
orang-orang yang bertaqwa”.(Al-Furqan : 140)