Sabtu, 27 April 2013

Lomba Pidato TPQ Miftrahul Huda Masjid Al-Hidayah Jenggrik Krowe Magetan

Alhamdulillah kemaren hari sabtu tanggal 19 April 2013 TPQ Miftahul Huda telah sukses mlaksanakan lomba pidato yang di ikuti oleh para santri TPQ Miftahul Huda Masjid Al-Hdayah Jenggrik, baik santri putra maupun putri, mereka semua sangat antusias dalam mengikuti lomba pidato kali ini, karena ini merupakan lomba pidato yang pertama kali diadakan.

Acara ini merupakan salah satu program kerja TPQ Mifdtahul Huda Masjid Al-Hidayah Jenggrik, yang bertujuan untuk melatih mental para santri, agar kelak setelah besar nanti mereka mampu menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan benar, serta benar-benar menjadi seorang muslim yang berguna bagi dirinya, keluarganya dan terlebih bagi masyarakat disekitarnya.

Subhaanallah ternyata banyak anak-anak yang sangat berbakat untuk menjadi penerus dakwah islam. Ada yang fasih membacakan ayat Al-Qur’an, menyentuh saat membacakan Shalawat, pandai berpantun dan masih banyak lagi bakat-bakat yang lain. kita sebagai umat muslim harus bangga karena kita mempunyai penerus yang shaleh dan shalehah.

Pada pengumuman juara 1, 2, dan 3 terlihat ketegangan pada wajah-wajah polos dari para peserta. Akhirnya saat ditunggu-tunggu diumumkan juga. Juara 3 diraih oleh Sdri. Durotul Azizah, Juara 2 diraih oleh Sdri. Alfiyatul Khoiriyah dan untuk juara 1 yaitu diraih oleh Sdri. Atik Ayu Kartika.

 Insya Allah Program lomba pidato TPQ Masjid Al-Hidayah Jenggrik akan diadakan secara continue setiap tahunya. Nabi Muhammad SAW bersabda “Sampaikanlah, walaupun hanya satu ayat” yang berarti kita sebagai umat muslim berkewajiban untuk menyampaikan kebaikan walaupun hanya satu ayat dan menyerukan kebaikan kepada orang lain walaupun hanya sepatah kata.

Rabu, 24 April 2013

Masuk Surga Karena Anjing

Ada seseorang sedang berjalan-jalan, dan ketika ia merasa kehausan, ia turun ke suatu sumur yang tidak jauh dari situ. Setelah dahaganya hilang, ia segera naik lagi dan ia melihat seekor anjing yang lidahnya terjulur ke tanah karena hausnya. Ia berkata dalam hati, “Anjing ini pasti kehausan seperti aku tadi!!”

Ia turun lagi ke dalam sumur, ia menciduk air dengan menggunakan sepatunya dan membawanya ke atas dengan menggigitnya. Sampai di atas, ia memberi minum anjing tersebut dengan air di dalam sepatunya.

Rasulullah SAW yang menceritakan kisah tersebut bersabda, “Allah SWT berterima kasih kepada lelaki itu dan mengampuni dosa-dosanya!!”

Salah seorang sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, memangnya kita bisa memperoleh pahala sehubungan dengan (memberi makan/minum) pada binatang?”
Beliau bersabda, “Pada setiap yang berjantung lagi hidup ada pahala!!”

Pada riwayat lain yang hampir senada, Nabi SAW menceritakan bahwa seorang wanita pelacur melihat seekor anjing yang terengah-engah dan lidahnya terjulur, tampaknya ia hampir mati kehausan.
Pelacur itu melepas sepatunya dan diikatkan pada kain kerudungnya untuk menimba air dari sumur yang tidak jauh dari situ. Setelah itu ia memberi minum anjing itu sehingga ia segar kembali.

Nabi SAW menyatakan bahwa Allah mengampuni dosa-dosa wanita pelacur itu karena kepedulian dan sikap kasih sayangnya memberi minum pada anjing yang kehausan. Dan ia juga memperoleh hidayah sehingga meninggalkan perbuatan maksiatnya dan bertaubat kepada Allah.
(Sumber: CAP Cerita Anak Pesantren, Karya Jun Haris)

Imam Al Ghazali & Seekor Lalat

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i (450 H –505 H) atau lebih kita kenal sebagai Imam Al Ghazali atau Al Ghazali, adalah seorang Guru Sufi, filosof dan teolog muslim Persia (Iran), yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.

Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah, sehingga ia digelar Hujjatul Islam karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati karena keluasan ilmunya. 

Banyak sekali karya besarnya, antara lain : Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama) ygmerupakan karyanya yang terkenal; Kimiya as-Sa’adah (Kimia Kebahagiaan); Misykah al-Anwar ; Maqasid al-Falasifah; Tahafut al-Falasifah; Al-Mushtasfa min `Ilm al-Ushul; Mi`yar al-Ilm;
al-Qistas al-Mustaqim serta Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq dlsb.

Pada suatu ketika Imam al-Ghazali menulis kitab. Pada waktu itu orang menulis menggunakan tinta dan sebatang pena. Pena itu harus dicelupkan dulu kedalam tinta baru kemudian dipaakai untuk menulis, jika habis di celup lagi dan menulis lagi. Begitu seterusnya.

Ditengah kesibukan menulis itu, tiba-tiba terbanglah seekor lalat dan hinggap di mangkuk tinta Imam al- Ghazali. Lalat itu tampaknya sedang kehausan. Ia meminum tinta dimangkuk itu.
Melihat lalat yang kehausan itu, Imam al-Ghazali membiarkan saja lalat itu meminum tintanya.  Lalat juga makhluk Allah yang harus diberikan kasih sayang, pikir Al-Ghazali.

Ketika Al-Ghazali wafat, selang beberapa hari kemudian,seorang Ulama yang merupakan sahabat dekat beliau bermimpi. Dalam mimpi itu terjadilah dialog. Sahabatnya itu bertanya, ” Wahai Hujattul Islam, Apa yang telah diperbuat Allah kepadamu? “.
Al-Ghazali menjawab, ” Allah telah menempatkanku di tempat yang paling baik “.
“Gerangan apakah sampai engkau ditempatkan Allah ditempat yang paling baik itu ? Apakah itu karena kealimanmu dan banyaknya kitab-kitab bermanfaat yang telah kau tulis?” tanya sahabatnya.
Al-Ghazali menjawab, ”Tidak, Allah memberiku tempat yg terbaik, hanya karena pada saat aku menulis aku memberikan kesempatan kepada seekor lalat untuk meminum tintaku karena kehausan. Aku lakukan itu karena aku sayang pada makhluk Allah. “
Sahabatku,
Dari kisah sufi tersebut memberi kita hikmah bahwa hanya tidak ada salahnya jika kita menolong mahluk Allah. Bayangkan hanya sekedar membiarkan lalat yang kehausan untuk minum saja menjadikan sebab seseorang masuk surga, apalagi memberi makan kepada sesama manusia. bersedekah bagi sesama yang benar-benar membutuhkan. 

Dalam hadits lain, diriwayatkan bahwa Nabi bercerita ada seorang pelacur bisa masuk Surga karena memberi minum seekor Anjing. Juga jangan remehkan dosa kecil karena dalam hadits diriwayatkan bahwa ada seorang wanita masuk neraka karena memelihara seekor kucing lalu mendzaliminya. 

So, jangan remehkan amal kecil karena sebesar dzarroh pun akan diperhitungkan di akhirat kelak.
Allah Swt berfirman :” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. 99: 7-8)

Sahabatku,
Kisah di atas juga mengajari kita untuk tidak atau jangan pernah meremehkan amalan (kebaikan) sekecil apapun, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu, bisa jadi amalan yang kita anggap kecil tersebut berarti besar di hadapan Allah Swt, dan justru amalan tersebutlah yang akan mengantarkan kita ke Surga. Sebaliknya kita juga tidak tahu bahwa mungkin dosa (yang dianggap kecil) bisa menjerumuskan kita ke lembah kehinaan, Neraka Jahanam. a’udzubillahimindzalik.

Akan tetapi, terkadang kita terlalu mengejar amal-amal besar dan meremehkan amal kecil, padahal ketika beramal kecil seringkali kita malah bisa sangat ikhlas.

Kebaikan (Amal) itu tidak selalu kita menyumbang ke Masjid, tapi sekedar menyingkirkan duri di jalanan atau sekedar memungut sampah permen, sekedar mengucap salam kepada sesama muslim yang  belum kita kenal, sekedar senyum pada sahabat kita, tidak ada yang sia-sia. Jika kita bisa melakukan amal-amal ringan, kenapa harus menunggu kesempatan untuk beramal besar? Bukankah juga Allah itu menyukai amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit?
Boleh jadi amalan kecil yang pernah kita lakukan adalah amalan paling ikhlas sehingga bisa menyelamatkan kita di hari akhirat kelak. Boleh jadi amalan kecil tsb menjadi pelindung kita dari siksa kubur, dan boleh jadi amalan kecil tsb bisa menjadi perantara bagi dikabulkannya doa-doa kita. Boleh jadi juga amalan kecil tersebut menjadi penghapus dosa-dosa kita.

Karena itu marilah sejak saat ini, lakukanlah secara dawam (konsisten) suatu amal ibadah yang kecil yang dilakukan ikhlas karena Allah Swt semata.
Allah Swt senang terhadap amalan yang dilakukan secara dawam, dan ketika kita berhalangan (uzur syar’i) dan kita tidak dapat melakukan amal yang biasa kita dawamkan tersebut, Insya Allah,  Allah SWT akan tetap memberi pahala seperti kita melakukan amalan tersebut di hari lainnya.

Semoga Allah Swt memudahkan kita dan anak2 keturunan kita untuk melakukan amalan-amalan kecil secara dawam dan memberikan keistiqamahan kepada kita menjalaninya dalam kehidupan ini, sehingga dapat mengundang keridhaan dan kasih sayang dari Allah Swt,  Dan semoga Allah Swt menerima dan melipatgandakan pahala amalan2 kita baik yang kecil maupun yang besar,. Aamiin.

Semangat Pagi sahabatku, Selamat beraktifitas menjemput rezeki dan jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.
Untuk Anda yg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga Allah segera mengangkat musibah/ penyakitnya dan menggantinya dgn kesehatan dan kebahagiaan. Amin YRA
Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA

Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.
Bâraka Allâh fîkum. Amiin

Minggu, 14 April 2013

Cara Mengobati Sakit Gigi Dengan Daun Sirih


Kita semua tentu sudah merasakan sakit gigi, sakitnya sampai kehati karna setiap saat bisa marah kepada orang walau tidak ada sebab, nah ini mungkin bisa dicoba dirumah cara mengobati sakit gigi dengan daun sirih. berikut adalah manfaat daun sirih :
Beberapa cara penggunaan daun sirih untuk banyak kegunaan, seperti yang sudah diakui di mana-mana antara lain:
SEBAGAI OBAT UNTUK DIMINUM.
Caranya, 10-15 lembar daun sirih tua direbus dengan air bersih. Usahakan tidak menggunakan air ledeng yang masih tercium bau kaporitnya. Setelah mendidih dan didinginkan, kemudian disaring, saringannya ditempatkan di dalam gelas. Umumnya penambahan air untuk merebus 10-15 lembar daun sirih, adalah 4-6 gelas, serta setelah penggodokan lebih baik menggunakan daun sirih baru.
Manfaat saringan godokan daun sirih ini, antara lain untuk menghilangkan sakit gigi/sakit gusi, atau untuk memperkuat kedudukan gigi yang mulai goyang. Setelah 2-3 kali menggunakan air rebusan ini, rasa sakit dan goyahnya kedudukan gigi, akan berkurang atau hilang samasekali.

Rebusan air bersih ini pun, dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan atau bau keringat. Tanpa diminum tetapi digunakan sebagai cairan kumur-kumur, godokan daun sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut, menghilangkan sariawan, menghentikan pendarahan pada gusi dan memperkuat kedudukan gigi.

SEBAGAI OBAT LUAR.
Misal kudis, gatal-gatal, koreng, bisul, luka bakar, dan sebagainya. Caranya, daun sirih yang digunakan sekira 20-25 lembar, dihancurkan atau daunnya diiris-iris, kemudian ditambah air bersih secukupnya, dan dijadikan sebagai pencuci atau “pengompres”. Rasa sakit ataupun gejala sakit, dalam 5-6 kali pemakaian akan segera hilang.
Seperti untuk pengobatan bisul, selain menghilangkan bengkak, rasa sakit juga akan segera hilang. Hal yang sama juga untuk jerawat, setelah beberapa penggunaan dengan cara dioleskan atau dilulurkan, jerawat akan segera hilang.