Bahwa sesungguhnya nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang dilimpahkan kepada hamba-Nya baik manusia, jin dan lainnya sungguh tiada terhingga banyaknya dan Allah Subhanahu Wa Ta’alajuga
mencukupi semua kebutuhan hamba-hambanya, sehingga tidak mungkin
manusia maupun jin mampu menghitungnya meskipun memakai alat yang
tercanggih teknologinya.
IBADAH 500 TAHUN Hanya Sebanding dengan Satu Kenikmatan
Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar
menuju kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar
dariku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu
dengan kebenaran.
Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di
antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500
tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya
30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut
dari masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh. Allah
mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya
sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah
kaki gunung.
Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap
malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang
hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air
wudhu’ sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan
shalat. Ia berdoa kepada Allah Ta’ala jika waktu ajal tiba agar
ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai
jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam
keadaan bersujud juga. Demikianlah kami dapati, jika kami lewat
dihadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.
Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Allah Ta’ala, lalu Allah berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’
Hamba itu membantah, ‘Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.’
Allah Ta’ala berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’ Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.’
Kemudian Allah Ta’ala memerintah
para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara
kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’
Maka
ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat
dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan
anggota tubuh yang lain. Allah Ta’alaberfirman, ‘Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke Neraka!’
Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka.
Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’
Allah Ta’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’
Kemudian
ia dihadapkan lagi di depan Allah Ta’ala, Allah Ta’ala bertanya
kepadanya, ‘Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum
menjadi apa-apa?’
Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’
Allah bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?’
Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu.’
Allah bertanya, ‘Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’
Dia menjawab, ‘Engkau Ya Rabbi.’
Allah
bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi
ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut
yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang
seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu
mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku
telah memenuhi permintaanmu!?’
Hamba itu menjawab, ‘Engkau ya Rabbi.’
Allah Ta’ala berfirman,
‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku
memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam
Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu
wahai hambaKu.’ Kemudian Allah Ta’alamemasukkanya ke dalam Surga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar