((KATA-KATA HIKMAH DARI SOSOK ABI MURRAH))
KARYA : 'ISHAM ABDUL FATTAH
KATA IBLIS:
SUNGGUH MENGHERANKAN MANUSIA ITU,
KATANYA MEREKA CINTA KEPADA ALLAH TETAPI MEREKA MEMBANGKANG PERINTAHNYA
KATANYA MEREKA BENCI KEPADAKU TETAPI MEREKA JUGA MENTAATIKU.
Muqaddimah
Rasulullah
saw bersabda: "Hikmah adalah senjatanya orang mukmin". Kata-kata hikmah
dapat disampaikan oleh siapa saja dan semua orang berhak mengatakannya.
Dari mana saja sumber datangnya hikmah yang penting hikmah itu mengandung kebenaran pada kata dan isi kalimatnya.
Orang-orang
kuno mengatakan "Kebenaran yang disampaikan oleh orang yang buruk
perangainya tetap saja yang dikatakan itu mengandung kebatilan", akan
tetapi yang sebenarnya adalah ucapan yang benar itu tetap benar dan
kebenaran itu harus diikuti.
Mereka
juga mengatakan "Ambillah kata-kata hikmah dari mulutnya orang-orang
gila" artinya orang yang hilang akal kadang-kadang mengatakan sesuatu
yang mengandung hikmah.
Maka apakah kata-kata Syetan mengandung hikmah? Dan apakah ucapannya mengandung nasehat?
Apakah kita bisa mengambil hikmah dari "mulutnya Syetan"?.
Sebagian
orang mengatakan, kalau kita mengambil hikmah dari syetan maka kita
melakukan perbuatan terlarang bahkan ditolak oleh akal sehat manusia.
Tetapi sebenarnya kita perlu mengkaji beberapa buku sejarah nabi dan
buku sejarah lainnya yang menceritakan pembahasan tentang "Iblis" dan
pengikutnya. Banyak ucapan-ucapan mereka yang mengandung hikmah tetapi
untuk diwaspadai bukan untuk diikuti. Seperti kisah sahabat Abu Hurairah
bersama salah satu Syetan yang direkam dalam sebuah hadits sebagai
berikut:
Dari Abu Hurairah ra
berkata, Rasulullah saw memberikan amanat kepadaku untuk menjaga harta
zakat Ramadhan (di Baitul Mal-pen), maka tiba-tiba ada seseorang
menyelinap ke Baitul Mal dan mengambil makanan, maka saya tangkap dan
saya ancam: “Demi Allah akan saya adukan kamu kepada Rasulullah saw!.
Orang itu berkata: saya sangat membutuhkan bahan makanan ini dan
keluargaku sangat banyak. Kemudian saya (Abu Hurairah) melepaskannya.
Ketika
pagi, Rasulullah saw bertanya: Wahai Abu Hurairah, apa yang telah
dikatakan oleh tawananmu tadi malam? Saya jawab: ya Rasulullah saw,
tawanan itu menyebutkan bahwa ia sangat membutuhkan makanan dan
mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan dan melepaskannya,
Rasulullah saw mengatakan: ia membohongimu dan ia akan kembali lagi,
saya tahu bahwasanya ia akan kembali karena Rasulullah saw mengatakan
demikian Di malam berikutnya saya mengintainya, maka orang tersebut
datang lagi mengambil makanan, kemudian saya menangkapnya dan saya ancam
lagi : “Akan saya laporkan kamu kepada Rasulullah saw!, orang tersebut
itu menjawab: biarkan saya berlalu, saya sangat membutuhkan makanan
karena keluargaku sangat banyak, dan saya tidak akan kembali lagi ke
sini.
Saya
merasa kasihan dan melepaskannya, ketika hari sudah pagi, Rasulullah
saw kembali bertanya kepadaku: wahai Abu Hurairah apa yang telah
dikatakan oleh tawananmu tadi malam?, saya jawab: wahai Rasulullah saw
ia bilang sangat membutuhkan sekali makanan karena keluarganya sangat
banyak, saya merasa kasihan dan melepaskannya lagi. Rasulullah saw
mengatakan “ia membohongimu dan suatu saat akan kembali lagi”, pada
malam ketiga, saya mengintainya lagi untuk ketiga kalinya, tiba-tiba
orang asing tersebut datang lagi mengambil makanan, saya menangkapnya
lagi, kembali saya ancam “akan saya laporkan kamu kepada Rasulullah saw,
ini yang terakhir kalinya, tiga kali kamu bilang tidak akan kembali
lagi kesini tetapi kamu kembali lagi.
Orang
asing itu itu berkata: “biarkan saya pergi, akan saya ajarkan kepadamu
suatu kalimat, yang dapat memberikan kemanfaatan kepadamu.
Saya tanya: apa itu?
Ia
menjawab: jika kamu mau tidur, maka bacalah ayat kursi اللَّهُ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ sampai akhir ayat, maka
sesungguhnya Allah akan selalu menjagamu dan tidak ada syetanpun yang
akan mendekatimu sampai pagi, maka saya melepaskannya lagi, ketika sudah
pagi Rasulullah saw kembali bertanya “apa yang telah dikatakan oleh
tawananmu tadi malam?”.
Saya
jawab: Ya Rasulullah saw ia mengajariku suatu kalimat semoga Allah
memberikan kemanfaatan kepadaku dengan kalimat tersebut, maka saya
melepaskan lagi.
Rasulullah saw bertanya: kalimat apa itu?
Saya
jawab: Ia mengatakan: jika kamu mau tidur, maka bacalah ayat kursi dari
awal sampai akhir ayat, ia mengatakan: Allah swt akan selalu menjagamu
dengan bacaan ayat kursi tadi dan tidak ada syetanpun yang akan
mendekatimu sampai subuh, Rasulullah saw mengatakan: apa yang dikatakan
itu benar walalupun ia terkenal sebagai pendusta, wahai Abu Hurairah
apakah kamu tahu siapa yang bercakap-cakap denganmu dalam tiga malam
kemarin itu? Saya jawab: tidak tahu. Rasulullah saw mengatakan: itu
adalah Syetan.
* * *
Pernyataan
dari salah satu pengikut iblis ini mengandung hikmah yaitu bahwa ayat
kursi mengandung kekuatan untuk menjauhkan manusia dari tipu daya
syetan. Rasulullah saw mengatakan bahwa Syetan itu "Pendusta dan
ucapannya kadang-kadang benar", untuk memberikan jawaban dari pertanyaan
yang kita lontarkan yaitu adanya kemungkinan bahwa ucapan Syetan itu
kadang-kadang mengandung kebenaran. Maka benarlah kalau kalimat,
perbuatan dan ucapan Rasulullah saw adalah "wahyu yang diwahyukan oleh
Allah" ia berkata bukan berdasarkan hawa nafsunya, beliau mensifati
Syetan dengan sifat yang pas dan tepat. Kita perlu memahami bahwa ucapan
Iblis beserta para pengikutnya kadang-kadang mengandung kebenaran,
khususnya ucapan yang dapat kita ambil manfaatnya di kala kita
menginginkan dan merealisasikannya.
* * *
Sebagaimana
kami katakan bahwa dalam buku-buku sejarah nabi terdapat beberapa
kejadian kisah antara Iblis, Nabi-nabi Allah, para Waliyullah, para
sahabat nabi dan para pengikut nabi.
Sebagian
besar Nabi dan Rasul pernah bermasalah dengan Iblis mulai dari nabi
Adam as bapak semua manusia sampai nabi Muhammad saw. Terdapat catatan
kisah antara para nabi dan Iblis, diantara mereka sering terjadi
perdebatan. Allah menyempurnakan para nabi-Nya dengan wahyu sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Muadz bin Jabal yang akan disebutkan dalam kitab ini.
Mari kita kaji ucapan-ucapan dan nasehat-nasehat dari "Abi Murrah" dan para pengikutnya.
Isham Abdul Fattah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar