Sabtu, 20 Oktober 2012

Santri TPQ Miftahul Huda Meghidupkan Kembali Kesenian Hadrah

 Indonesia adalah Negara yang terdiri dari kepulauan dari Sabang sampai Merauke yang kaya akan seni budaya, yang mana Negara wajib memajukan kebuadayaan nasional ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Negara juga wajib menghormati dan memeliahara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Seni adalah kesanggupan akal manusia untuk menciptakan sesuatu karya yang bermutu dan bernilai tinggi. Seni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa. Seni menurut Plato adalah karya yang berasal dari peniruan bentuk alam dengan segala segi-seginya atau mendekati bentuk alam/natural. Bagi sebagian masyarakat Islam , Seni Hadrah sering dipergunakan sebagai pengiring dalam acara, khitanan, pernikahan, PHBI dan lain-lain. Seni budaya yang bernafaskan Islam ini, sudah lama ada dan berkembang ditengah-tengah masyarakat.

Begitu juga di masjid Al-Hidayah desa Krowe kesenian hadrah ini sudah ada dan berkembang cukup maju, namun karena suatu hal kesenian hadrah di Masjid Al-Hidayah sempat mengalami kemunduran hingga fakum selama beberapa tahu.

Alhamdulillah atas pertolongan Alloh SWT, usaha kami beserta para santri TPQ Miftahul Huda Masjid Al-Hidayah untuk menghidupan kembali kesenian hadrah telah berhasil dan berjalan. Para santripun sangat bersemangat untuk berlatih, dan bahkan kemarin hanya dalam waktu satu minggu berlatih sudah berani tampil dalam acara pengajian Muslimat NU. 


Untuk meningkatkan kualitas hadrah di Masjid Al-Hidayah agar menjadi lebih baik, para santri mengadakan latihan rutin setiap malam minggu.harapan kami sebagai pengurus, semoga para santri dapat meningkatkan kuwalitas hadrah di masjid Al-Hidayah sebagai salah satu cara untuk menjaga seni budaya islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar